Nyeri pada persendian pinggul selama sebulan terakhir kehamilan merupakan gejala yang sangat umum yang menyebabkan banyak masalah dan mempengaruhi kualitas hidup ibu hamil. Namun, keadaan ini tidak akan berbahaya jika perempuan memahami penyebabnya dan cara mengatasinya.
Pada bulan-bulan terakhir kehamilan, tubuh ibu mengalami banyak perubahan luar biasa untuk mempersiapkan proses persalinan, menyambut kelahiran bayi. Secara khusus, nyeri pinggul adalah kondisi yang sangat umum yang disertai dengan nyeri dan nyeri yang mengganggu. Jadi apa penyebab dari situasi ini? Bagaimana cara mengatasinya untuk menjamin keamanan ibu dan bayi? Artikel berikut akan membantu Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.
Penyebab nyeri sendi panggul saat hamil
Ada banyak penyebab nyeri sendi panggul pada ibu hamil di bulan terakhir kehamilan, yang umum adalah:
Janin memutar kepalanya, mendorong tubuh ke bawah panggul
Pada trimester ketiga kehamilan, janin akan mengalami pergeseran rahim ke bawah vagina, mempersiapkan persalinan berikutnya. Ini memberi lebih banyak tekanan pada panggul, terutama untuk bayi dengan berat badan tinggi.
Selain itu, menurut mekanisme ini, tubuh ibu akan mengeluarkan hormon relaxin, progesteron, yang mengendurkan sendi panggul agar lebih siap menyambut bayi.
Kekurangan kalsium
Wanita hamil membutuhkan banyak kalsium untuk memuaskan ibu dan bayinya. Sebab, wanita pada masa ini sangat rentan mengalami kekurangan kalsium akibat gizi yang kurang memadai.
Dalam hal ini, selain sering menghadapi nyeri sendi panggul selama sebulan terakhir kehamilan, ibu hamil juga mengalami gejala lain seperti nyeri punggung, kulit kering, susah tidur, mati rasa tangan, kuku rapuh, tikus. penarikan otot, ...
Pergerakan janin
Setiap kali janin berganti posisi, berbalik atau menendang, bayi memberi tekanan pada saraf ibu, sehingga menyebabkan nyeri pinggul. Ini secara bertahap akan menjadi lebih buruk selama beberapa minggu terakhir kehamilan saat bayi bergerak ke dasar rahim.
Kenaikan berat badan tiba-tiba
Ini adalah kondisi umum banyak wanita selama kehamilan. Namun, pada beberapa kasus, ibu hamil tiba-tiba mengalami kenaikan berat badan karena pertumbuhan janin yang cepat atau asupan makanan berlebih, yang dapat meningkatkan tekanan abnormal pada persendian pinggul. Saat itu, persendian pinggul tidak beradaptasi sehingga menimbulkan rasa sakit dan nyeri, terutama pada tahap akhir kehamilan saat berat janin besar.
Selain itu, ibu hamil dengan nyeri sendi panggul juga dapat bersumber dari penyebab berikut: Kekurangan magnesium, varises, kehamilan ganda, seringnya sepatu hak tinggi, kehamilan usia tinggi, nyeri ligamen bundar, riwayat penyakit tulang dan sendi, ...
Cara efektif untuk meredakan nyeri pinggul selama bulan terakhir kehamilan
Arthralgia biasanya tidak berbahaya bagi perkembangan janin serta kesehatan ibu, namun akan menyulitkan ibu untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa metode yang dapat membantu ibu hamil merasa lebih nyaman:
Ubah postur tubuh Anda
Berbaring miring adalah posisi yang paling direkomendasikan selama kehamilan, membantu memastikan aliran peredaran darah untuk menyusui janin dan menciptakan kenyamanan bagi ibu. Sebaliknya saat duduk, ibu hamil perlu memperhatikan duduk tegak dengan bantal, sama sekali tidak duduk bungkuk atau jongkok.
Selain itu, ibu hamil sebaiknya tidak duduk dalam waktu lama. Karenanya, sebaiknya batasi aktivitas dalam posisi berdiri, atau jika harus berdiri, sebaiknya jangan berdiri terlalu lama, sebaiknya rilekskan bahu dan rentangkan kaki dengan bahu.
Mandi air hangat
Ini adalah metode yang sangat sederhana untuk membantu ibu hamil menghilangkan ketidaknyamanan kehamilan, seperti nyeri tubuh atau stres psikologis. Mandi dengan air hangat juga meredakan nyeri ligamen bundar - salah satu penyebab nyeri sendi panggul selama kehamilan trimester terakhir.
Gunakan alat pendukung
Wanita dapat menggunakan bantal khusus yang ditujukan untuk wanita hamil sambil berbaring atau duduk. Biasanya bantal ini didesain untuk disesuaikan dengan bentuk tubuh. Ini membantu mengurangi tekanan perut pada organ lain, terutama panggul. Selain itu, ikat pinggang untuk ibu hamil juga memiliki efek serupa.
Istirahat dengan benar
Pada bulan-bulan terakhir kehamilan, ibu hamil perlu memberi perhatian khusus pada keseimbangan antara istirahat dan gerakan lembut. Mengembangkan jadwal istirahat yang wajar dan tepat akan membantu wanita meredakan gejala nyeri pinggul. Pada saat yang sama, ibu hamil juga harus segera beristirahat saat rasa sakit itu muncul.
Selain itu, bunda bisa melakukan senam ringan yang cocok untuk ibu hamil seperti Yoga untuk memperkuat sistem muskuloskeletal.
Itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang nyeri sendi panggul selama bulan terakhir kehamilan. Semoga melalui artikel ini para ibu semakin memiliki pengetahuan untuk menjaga kesehatan diri dan janinnya selama hamil.
Perhatikan bahwa pada kasus nyeri pinggul yang parah, kejang kuat pada rahim dengan lendir vagina, ibu perlu mengunjungi rumah sakit untuk mengetahui penyebab pastinya dan segera mengobatinya. Sama sekali jangan membeli obat sendiri untuk menghindari pengaruh buruk pada perkembangan bayi.
Lihat lebih lanjut:
Apakah janin banyak menendang dalam sebulan terakhir apakah berbahaya?
Haruskah ibu hamil sebulan terakhir berjalan kaki atau tidak?
Apakah ibu hamil yang mengalami kesulitan bernapas selama kehamilan bulan lalu itu berbahaya?